Senin, 26 April 2010

Bogor Benahi Pemukiman Kumuh

DINAS Cipta Karya dan Tata Ruang (DCKTR) Kota Bogor akan segera membenahi pemukiman kumuh di wilayah Kota Bogor.

Tiga lokasi pemukiman kumuh yang akan dibenahi adalah daerah Babakan Pasar, Kebon Pedes dan wilayah Sempur. Ketiga wilayah tersebut kini masuk dalam Daerah Aliran Sungai (DAS) di Kota Bogor.

Rencana pembenahan daerah pemukiman kumuh itu muncul dalam pertemuan antara tim Kementrian Perumahan Rakyat dan DCKTR belum lama ini di Balaikota Bogor. “Wilayah Kebon Pedes akan menjadi dasar awal penanganan kawasan pemukiman kumuh tahun 2010 ini. Selanjutnya akan disusul wilayah Babakan Pasar dan Pulo Geulis,” ujar Maman Abdurahman, Kepala Bidang Perumahan dan Pemukiman DCKTR Kota Bogor kepada wartawan.

Maman menjelaskan, penanganan daerah kumuh di Kelurahan Kebon Pedes, terutama di Blok IV yang sudah dilakukan beberapa tahun sebelumnya menjadi tolak ukur penanganan daerah kumuh lainnya di wilayah lain di Kota Bogor. Namun demikian, penanganan wilayah kumuh juga disesuaikan dengan kondisi daerah tersebut.

Menurut Maman, wilayah Kebon Pedes sejak tahun 2007 mendapat bantuan teknis dari Departemen PU. Kawasan Kebon Pedes dinilai sangat strategis karena terletak di wilayah Kecamatan Tanah Sareal dan berbatasan dengan empat Kelurahan, yakni Tanah Sareal, Kedung Badak, Kedung Jaya, dan Kedung Waringin. Sedangkan wilayah fisik, Kebon Pedes berbatasan sungai Cipakancilan, Jalur Kereta Api dan Jalan Protokol.

Dalam pertemuan itu katanya, hadir pula Asisten Deputi Sistem Pengembangan Kawasan Kementerian Perumahan Rakyat Hazaddin TS dan Kepala DCKTR Indra Roesli.

Lebih jauh katanya, wilayah Kebon Pedes termasuk daerah unik, karena selain terdapat pemukiman, juga ada industry berskala Nasional yaitu PT Goodyear, TPU Blender yang merupakan tempat pemakaman umum terbesar di Kota Bogor, peternakan sapi perah, tempat pemotongan ayam , termasuk adanya home industry.

“Karena itu, wilayah kumuh di Kebon Pedes menjadi pilot project penanganan wilayah kumuh di daerah lainnya,” katanya.

Menanggapi rencana Pemkot Bogor yang akan menata kawasan kumuh di Kota Bogor, Abdul Hamid Ketua RW 4, Kampung Pulo Geulis, Kelurahan Babakan Pasar, menyambut baik rencana ini.”Pada prinsipnya warga disini setuju kalau memang wilayah akan ditata. Tapi, tentunya warga berharap agar Pemkot tidak memindahkan tempat tinggal mereka ke lokasi lain,”ujarnya

Masih Banyak Pengendara Tak Gunakan Helm SNI

Wajib helm Standar Nasional Indonesia (SNI) bagi para pengendara dan penumpang sepeda motor sedianya dilaksanakan mulai April 2010 ini. Namun penerapan sanksinya belum dilakukan karena masih dalam tahap sosialisasi.

Di balik masa sosialisasi itu, dari pantauan Warta Kota, Jumat (2/4), banyak pengendara tidak menggunakan helm standar SNI, sekalipun mereka mengaku sudah tahu akan aturan itu.

Murdi (33), warga Makasar, Jakarta Timur, mengaku harga helm berlogo SNI yang sedikit lebih mahal membuatnya enggan membeli helm baru. “Untuk orang seperti saya buat apa beli helm harga ratusan ribu. Yang penting bisa melindungi kepala dan menutup sempurna sudah cukup,” ujar pria yang bekerja sebagai sebagai buruh pabrik susu di Jakarta Timur

Dia mengatakan, jika benar benar sanksi dan aturannya akan diterapkan sebaiknya pemerintah dan produsen helm membuat dan menjual helm SNI murah secara besar-besaran. “Harganya mesti terjangkau, karena sebagian besar pengendara motor adalah orang menengah ke bawah,” katanya.

Menurut Mardi, harga helm SNI di pasar tergolong cukup mahal.”Harganya sekitar seratus ribuan ke atas. Bagi saya uang segitu cukup besar” katanya. Dia usul harga helm SNI yang terjangkau untuk dirinya adalah sekitar Rp 50.000-an.

Video Porno SMA Beredar di Bandung

Video berdurasi 24 menit yang memperlihatkan adegan asusila seorang perempuan berseragam batik SMA Pasundan Bandung beredar di kota kembang itu sejak beberapa waktu lalu.

Wakil Kepala Sekolah SMA Pasundan 1, Memo Maksum, saat dimintai konfirmasi mengenai hal tersebut, Jumat (23/4), mengatakan pihaknya sudah memeriksa semua siswa perempuan dan tidak ada yang mirip.

"Itu memang batik SMA Pasundan. Mungkin saja memang siswa SMA Pasundan. Tapi di Jabar SMA Pasundan itu banyak. Kalau pun anak Pasundan sini, mungkin yang sudah keluar," kata Memo.

Memo mengatakan, pihak sekolah sudah mengetahui video tersebut sejak tiga bulan lalu dan sudah mencermati video tersebut untuk memastikan sosok sang perempuan tersebut.

Seorang siswi SMA Pasundan 1, mengungkapkan, dirinya mengetahui identitas perempuan yang ada di video itu, dan memang benar dia pernah sekolah di SMA Pasundan 1 tetapi sudah lulus.

Video asusila yang menampilkan sosok pria dengan tato di punggung tersebut terlihat dibuat dengan sengaja dengan penampilan gambar yang rapi dan jelas

Penembakan TKI Diadukan ke Komnas HAM

LEMBAGA swadaya masyarakat yang bergerak di bidang buruh migran, Migrant Care Indonesia, mengadukan penembakan terhadap tiga orang tenaga kerja Indonesia di Malaysia kepada Komnas HAM, Senin (26/4).

"Penembakan yang dilakukan oleh polisi Malaysia yang mengakibatkan hilangnya nyawa ketiga pahlawan devisa tersebut merupakan pelanggaran HAM serius," kata Direktur Eksekutif Migrant Care, lembaga swadaya masyarakat (LSM) itu, Anis Hidayah di gedung Komnas HAM, Jalan Latuharhari, Jakarta Pusat, Senin.

Menurut dia, hal tersebut juga bisa dinilai sebagai pelecehan terhadap martabat bangsa Indonesia yang menghormati prinsip-prinsip HAM.

Ia menegaskan, belum ada perkembangan yang signifikan mengenai keseriusan pemerintah Malaysia dalam menuntaskan masalah penembakan tenaga kerja Indonesia (TKI) tersebut.

Bahkan, kata dia, pihak keluarga juga tidak pernah menerima ucapan duka cita dari perwakilan negara Malaysia.

Untuk itu, Migrant Care selain mengadukan hal ini kepada Komnas HAM juga menyerukan kepada berbagai organisasi HAM internasional seperti Dewan HAM PBB, Amnesty International, dan Human Rights Watch untuk segera melakukan investigasi terhadap penembakan tiga TKI oleh polisi Malaysia.

Berkaitan dengan hal ini, KBRI di Malaysia sudah mempertanyakan dan telah mengirim nota resmi kepada kementerian luar negeri, kementerian dalam negeri, dan kepolisian Malaysia untuk mempertanyakan adanya laporan berbeda mengenai penembakan tiga TKI asal Sampang.

Menurut laporan polisi Malaysia yang diterima KBRI, Kepala polisi Selangor Khalid Abu Bakar mengatakan, ketiga TKI itu merupakan anggota "Geng Gondol" yang terlibat perampokan 19 rumah di beberapa negara bagian Malaysia.

Namun, KBRI menerima laporan dari beberapa teman TKI yang menjadi saksi melihat ketiga TKI itu dibawa baik-baik oleh polisi Malaysia untuk dimintai keterangan.

Menurut versi teman-temannya, Senin tengah malam, 15 Maret 2010, tiga TKI asal Sampang, Madura sedang berada di kafe internet di flat mereka tinggal di kawasan Damansara. Ketiganya adalah Musdi, Abd Sanu dan Muhlis.

Tiba-tiba, ada beberapa polisi datang dan membawa daftar nama yang mereka cari. Polisi tidak mendapatkan nama yang dicari, kemudian mengambil tiga TKI asal Sampang bernama Musdi, Abd Sanu dan Muhlis untuk dimintai keterangan.

Mereka kaget ketika Rabu, 17 Maret 2010, membaca beberapa media cetak memberitakan tiga teman mereka mati ditembak polisi dengan cerita versi polisi. Ceritanya jauh berbeda dengan kesaksikan mereka

KBT Jadi Pulau Sampah

BELUM lagi beroperasi penuh, Kanal Banjir Timur (KBT) telah dipenuhi sampah. Pulau sampah bermunculan di sepanjang aliran kanal tersebut terutama dari arah Kali Cipinang. Warga khawatir sampah akan membusuk dan menjadi sumber penyakit. Selain itu sampah yang menumpuk menimbulkan bau yang tidak sedap.

Zamri (47), warga Kampung Jembatan, Jatinegara, Jakarta Timur, yang tinggal di sisi utara KBT mengeluhkan banyaknya sampah hingga membentuk pulau di aliran KBT. "Kalau nggak ada yang menangani, kami takut sampah di KBT ini jadi sumber penyakit," katanya, Selasa (6/4).

Hal serupa diungkapkan Amir (47) warga lainnya. Ia mengatakan sejak sisi tanggul dibuka pada Februari lalu, sampah yang menumpuk di aliran KBT semakin banyak dan dibiarkan begitu saja. Beberapa warga berinisiatif membakar tumpukan sampah itu.

"Ini keterlaluan. Kita berinisiatif membakar sampah di aliran KBT sementara pemerintah tampaknya diam saja," katanya.

Pantauan Warta Kota, sampah yang menggunung sedikitnya terdapat di tiga titik KBT di Cipinang Besar Selatan. Plastik-plastik bekas, sisa-sisa makanan, limbah industri pabrik, bahkan kasur bekas terlihat masuk ke kanal tersebut dan tertahan membentuk pulau sampah. Sesekali tampak air kanal di dekat sampah menjadi hitam dan berbusa pertanda adanya limbah kimia di sana.

Kepala Balai Besar Waduk Sungai Ciliwung Cisadane (BBWSCC) Pitoyo Subandrio mengatakan, sampah di aliran KBT juga berasal dari masyarakat. Menurutnya kesadaran masyarakat untuk menjaga kebersihan dan kejernihan air kanal sangat kurang. "Banyak kita temukan warga sekitar KBT yang justru membuang dan melempar bungkusan sampah ke KBT," ucapnya.

Berdasarkan pengamatan, sampah di kawasan Cipinang Besar Selatan ini paling banyak dibandingkan di empat kali lainnya yang mengalir ke KBT.

Pitoyo menuturkan sampah tersebut bukan hanya dari Jakarta, tetapi juga dari daerah lain. Sampah terbawa aliran lima kali yang mengalir ke KBT yaitu Kali Cipinang, Sunter, Buaran, Jatikramat, dan Kali Cakung.

Sementara itu Wakil Gubernur DKI Prijanto, mengatakan, pihaknya akan membentuk lembaga khusus yang bertanggung jawab dalam perawatan dan penanganan sampah di aliran KBT. "Untuk pemeliharaan dan pengelolaan sampah di KBT, akan dibentuk lembaga yang bertanggung jawab merawat kanal itu khusus untuk mengatasi sampah," ujarnya seusai rapat kerja dengan tim Panitia Pengadaan Tanah (P2T) Jakarta Timur di Kantor Wali Kota Jakarta Timur

Korban Mutilasi Dikubur di Pangrango

POTONGAN tubuh seorang lelaki yang diduga korban mutilasi ditemukan warga di kaki Gunung Gede-Pangrango, Kampung Tapos, Desa Cileungsi, Kecamatan Ciawi, Kabupaten Bogor, Minggu (25/4) petang. Potongan tubuh lelaki yang belum diketahui identitasnya itu ditemukan sudah terkubur dengan kondisi leher tergorok dan kedua kakinya terpotong. Tak hanya itu, alat kelaminnya juga terpotong.

Kapolsek Ciawi AKP Hasan mengatakan, mayat korban multilasi yang membuat warga sekitar gempar tersebut ditemukan oleh Rudi (38), warga setempat yang saat itu tengah mencari rumput untuk pakan kambing.

Di tengah perjalanan saat akan mencari rumput, Rudi dikagetkan dengan sebuah gundukan tanah yang di atasnya tertancap sebatang kayu. Karena penasaran dan berharap ada benda berharga di bawah gundukan tanah tersebut, Rudi langsung menggalinya dengan arit yang biasa ia gunakan untuk memotong rumput.

Namun, bukan harta karun yang ditemukan Rudi, tapi kepala manusia yang sudah terpisah dengan badannya. Rudi segera mengabarkan penemuan mayat tersebut kepada warga sekitar dan selanjutnya melapor ke Polsek Ciawi.

Hasan mengatakan, berdasarkan olah tempat kejadian perkara (TKP) diketahui bahwa mayat lelaki yang diperkirakan berusia 25 tahun tersebut diduga telah dikubur sejak tiga hari lalu. "Ketika diangkat dari lokasi, mayat dalam kondisi tanpa pakaian. Kedua lutut korban juga telah terpotong dan ada bekas sayatan di lehernya," ujarnya.

Tidak hanya itu, alat kelamin korban juga telah terpotong. Selanjutnya, untuk kepentingan penyelidikan, jenazah korban multilasi dengan ciri-ciri tinggi badan sekitar 155 cm, berperawakan kurus, rambut ikal, dan kulit putih tersebut langsung dievakuasi ke RS Polri dr Sukanto, Kramatjati, Jakarta Timur, untuk diotopsi.

"Kami belum mengetahui identitasnya. Kami masih melakukan penyelidikan lebih lanjut. Kepada masyarakat yang kehilangan anggota keluarganya dipersilakan menghubungi kami," ujar Hasa

Senin, 19 April 2010

Curi HP, Sales Kecantikan Ditangkap

BERPURA-PURA menjadi sales sebuah produk kecantikan, Munandar (24), warga Desa Parakanjaya, Kemang, Kabupaten Bogor ditangkap aparat Polsek Bogor Barat.

Munandar ditangkap karena diduga telah mencuri handphone milik kakak beradik Irma (50) dan Rita (45) warga Menteng, Bogor Barat. Aksi pencurian dilakukan di rumah korban, Rabu (14/4) lalu. Dalam menjalankan aksinya, pelaku berpura-pura menawarkan berbagai produk kecantikan. Saat kedua tak sadarkan diri akibat mencium minyak wangi yang diduga mengandung obat bius, pelaku beraksi dengan menggasak HP korban.

Informasi yang dihimpun menyebutkan, aksi pencurian bermula saat Munandar datang ke rumah korban di Menteng untuk menawarkan berbagai produk kecantikan. Saat mencoba menghirup sebuah minyak wangi, tiba-tiba kepala kedua korban pusing dan tidak lama kemudian tidak sadarkan diri. Diduga, minyak wangi yang dihidup korban mengandung obat bius. Saat Irma dan Rita terkulai tidak sadarkan diri, pelaku mengambil HP korban yang diletakan di meja.

Korban yang sadar dari pengaruh obat bius kaget, saat mendapati sales tersebut sudah tidak ada di rumahnya. Yang lebih membuat korban shok, ternyata pelaku juga mengambil HP miliknya. Oleh kedua korban, kasus itu kemudian dilaporkan ke Polsek Bogor Barat.

“Setelah mendapatkan laporan, kita langsung melakukan penyelidikan dan pengejaran pelaku berdasarkan ciri-ciri yang disampaikan korban kepada petugas,” ujar Kepala Unit Reskrim Polsek Bogor Barat Ipda Budi Santoso.

Polisi yang mendapatkan informasi mengenai keberadaan pelaku, akhirnya bisa menangkap Munandar di salah satu rumah temannya di daerah Kemang, Kabupaten Bogor, Kamis (15/4) sekitar 12.00 siang.

Kepada penyidik, Munandar mengaku baru pertama kali melakukan aksinya dengan alasan desakan ekonomi. “Ini baru pertama kali,” katanya di balik ruang tahanan Polsek Bogor Barat.

Ipda Budi Santoso mengatakan, akibat perbuatannya, tersangka dijerat dengan Pasal 356 junto Pasal 362 KUHP, tentang pencurian dengan kekerasan dengan ancaman tujuh tahun penjara.

busway renggut dua nyawa

SEBUAH bus Transjakarta (busway) nyelonong menabrak tukang ojek dan penjual ikat pinggang hingga tewas. Selain itu satu orang lainnya mengalami luka-luka dan harus dirawat di RS Mediros, Jakarta Timur. Kecelakaan itu terjadi di areal Terminal Bus Pulogadung, Jakarta Timur, Minggu (18/4) pukul 14.00.

Tukang ojek motor yang tewas adalah Mukhlisin (41), warga Kampung Jembatan RT 03/02, Penggilingan, Jakarta Timur. Motor milik Mukhlisin, Suzuki Arashi bernopol H 3437 FM pun rusak berat akibat hantaman busway yang dikelola operator Trans Batavia tersebut. Sedang penjual ikat pinggang yang juga meninggal dunia bernama Aan Kurniawan (39) asal Garut, Jawa Barat.

Menurut saksi mata, Johan, seorang sopir Bus Mayasari 507 (jurusan Pulogadung-Tanahabang), kecelakaan berawal saat busway hendak masuk pintu gerbang terminal. "Busway melaju dari Jalan Bekasi Raya menuju pintu masuk khusus Terminal Pulogadung," katanya.

Sesampainya di depan terminal atau di Jalan Perintis Kemerdekaan, busway berwarna biru itu belok kiri masuk ke kawasan terminal. Saat itu di depan busway ada Bus Mayasari 507 yang juga hendak masuk terminal. Busway B-7449-ZX yang dikemudikan Muhaimin (42) mencoba mendahului Bus Mayasari dari arah kanan, tapi yang terjadi busway malah nyelonong lurus menabrak Mukhlisin.

"Mukhlisin saat itu sedang mangkal di pintu masuk terminal. Posisinya duduk di jok motor di trotoar. Motor Mukhlisin terpental menghajar pagar besi taman dan tewas seketika di tempat kejadian," tambah Johan.

Menurut Johan, selain Mukhlisin ada dua korban lainnya, yaitu Syafrudin (36), sopir Bus Mayasari 507, dan Aan Kurniawan, penjual ikat pinggang keliling. Syafrudin dan Aan kemudian dilarikan ke RS Mediros, Jalan Perintis Kemerdekaan, Jakarta Timur. Aan yang mengalami luka patah tulang di kedua kaki dan memar organ dalam tubuhnya akhirnya menghembuskan nafas penghabisan tewas pukul 17.00.

Kanit Laka Lantas Polrestro Jakarta Timur AKP Purwadi mengatakan, kecelakaan itu terjadi lantaran rem busway blong. "Dari pemeriksaan diketahui sopir busway tidak bisa mengendalikan laju busnya karena remnya blong hingga nyelonong menabrak pengojek motor hingga tewas dan dua korban lainnya," ujarnya. Menurut Purwadi, kasus ini langsung ditangani Polda Metro Jaya.

Sementara itu, Direktur BLU Transjakarta, Daryati Asrining Rini, enggan memberikan keterangan banyak. "Maaf Mas saya belum bisa memberikan keterangan karena anggota kami masih mencari tahu penyebab kecelakaan," katanya saat dihubungi via ponsel.

Meski demikian. Daryati mengatakan bahwa biaya pengobatan dan pemakaman para korban ditanggung operator Trans Batavia.

korban di Koja bertambah

Korban jiwa dari Satpol PP dalam bentrok di Makam Mbah Priok bertambah satu orang lagi. Satpol PP itu adalah Israel Jaya (27), warga Jalan Swadaya RT 2/4, No 97, Kelurahan Jatibening, Kecamatan Pondokgede, Bekasi.

Israel merupakan anggota Satpol PP dari Kecamatan Kelapagading, Jakarta Utara. Jenazah Israel diotopsi di kamar jenazah RSCM.

Israel meninggal di RSUD Tarakan pada Kamis (15/4) pukul 06.00. Sebelumnya Israel menjalani perawatan di Ruang ICU sejak Rabu (14/4) pukul 21.00. Rencananya Israel akan dimakamkan di TPU Pondok Kelapa, Jakarta Timur, besok, Jumat (16/4).

Wadir Pelayanan Medik, RSUD Tarakan, Julaga mengatakan bahwa Israel merupakan salah satu korban bentrok yang dirawat di RSUD Tarakan. Tiga korban dari warga dan dua orang dari Satpol PP.

Seorang lelaki yang mengaku sebagai kakak ipar Israel saat ditemui di kamar jenazah RSCM mengatakan bahwa Israel merupakan tumpuan keluarga. Israel dikenal sebagai sosok yang pendiam dan bersahaja. Israel dikenal sebagai orang yang tidak macam-macam.

Diungkapkannya, Israel masih lajang dan tercatat sebagai mahasiswa Universitas Mpu Tantular, Jakarta Timur, Fakultas Hukum, semester empat. Israel juga dikenal baik dan gemar bermain sepakbola.

kerusuhan di koja

KEPALA Satpol PP DKI Harianto Badjoeri membantah tudingan petugasnya melakukan penyerangan terlebih dahulu dalam kerusuhan yang terjadi di makam Mbah Priok di Koja, Jakarta Utara pada Rabu (14/4).

"Kami tidak mungkin melempari lebih dulu karena tidak dipersenjatai dengan batu. Batu yang kami lempar adalah batu yang dilempar warga sebelumnya," kata Badjoeri di Jakarta, Jumat.

Meskipun demikian, Badjoeri tidak menyangkal jika dinamika di lapangan kemudian menimbulkan saling serang antara petugas Satpol PP dengan warga

Dalam melaksanakan tugas, Badjoeri mengatakan Satpol PP sulit menghindari terjadinya kekerasan untuk melaksanakan tugas mereka untuk menegakkan perda dan menertibkan pelanggaran.

Banyak warga yang melakukan perlawanan ketika akan ditertibkan sehingga petugas Satpol PP terpaksa menggunakan kekerasan dalam penertiban itu.

"Jika diserang secara fisik, kami harus bertahan dan melawan balik supaya target penertiban berhasil dicapai. Saat itulah terjadi kekerasan dan kami yang selalu dipersalahkan. Jika warga menurut dan tidak melawan, kami juga tidak akan melakukan kekerasan," kata Badjoeri.

Sosialisasi menurut dia selalu dilakukan sebelum penertiban namun masyarakat seringkali menolak peringatan penertiban itu dan tetap melawan jika penertiban dilakukan Satpol PP.

Termasuk dalam kasus kerusuhan di makam Mbah Priok yang menewaskan tiga petugas Satpol PP dan melukai sedikitnya 100 orang lainnya, Badjoeri menyangkal keras jika pihaknya tidak melakukan sosialisasi.

Bahkan, pendekatan telah dilakukan sejak empat tahun yang lalu namun para ahli waris dan warga pengikutnya menolak penjelasan yang dilakukan termasuk menolak bukti bahwa lahan tersebut adalah milik PT Pelindo II.

"Saya sudah bertemu dengan tokoh-tokoh FBR, FPI, para habib Jakarta Utara, dan perwakilan ahli waris sejak 2006. Kami sudah memberitahu, makam tidak akan digusur tetapi malah dipugar. Hanya akses jalan akan diubah supaya kesterilan terminal peti kemas Koja dapat dijaga," katanya.

Dalam kesempatan wawancara di kantornya itu, Badjoeri bersedia untuk mengungkapkan kembali kronologis kejadian di Koja, Rabu lalu.

Sebanyak 2.000 anggota Satpol PP melakukan apel pagi pada Rabu (14/4) pukul 05.00 di mana Badjoeri mengaku pihaknya mendapat informasi dari intelijen Kodim Jakarta Utara bahwa situasi di sekitar makam Mbah Priok kondusif sehingga penertiban dapat dilakukan.

Namun ternyata di lokasi, masyarakat yang berjaga di sana mendapatkan provokasi bahwa Satpol PP akan menggusur makam sehingga masyarakat kemudian melakukan perlawanan yang mementahkan hasil negosiasi sebelumnya.

Ketika petugas Satpol PP sampai di Jalan Dobo, banyak warga langsung menyerang mereka dengan batu, botol, bom molotov, dan air keras.

Pasukan Satpol PP menurut Badjoeri mengambil posisi bertahan dan perlahan merangsek maju namun sesampainya di depan gerbang, mereka disambut dengan ayunan pedang, clurit, dan berbagai senjata tajam lainnya.

Sebanyak 29 anggota Satpol PP terluka, hingga bentrokan berhenti sementara pada pukul 10.00.

Namun hingga pukul 11.30 itu tidak ada perintah dari Balaikota DKI untuk menghentikan penertiban sehingga Satpol PP kembali maju ke pintu gerbang pada pukul 11.30 sampai 12.30 dan bentrokan kembali terjadi, korban juga berjatuhan.

Sekitar pukul 12.30 ada perintah penarikan pasukan dari Balaikota DKI tetapi tidak dapat langsung dilakukan karena sinyal telepon dan radio HT diacak.

Setelah semua pasukan Satpol PP berhasil ditarik dari pintu gerbang, Badjoeri menyebut ada massa dalam jumlah besar datang dari arah Jalan Jampea.

"Kami ingin mundur tetapi pasukan kami terlanjur terkepung oleh massa. Akhirnya kami menjebol pagar dan tembok TPK Koja dan mengevakuasi diri melalui laut. Akan tetapi ada pasukan yang tertinggal dan disiksa warga sampai tewas tiga orang," kata Badjoeri.

Ia meminta agar polisi mengusut tuntas kasus pembunuhan yang menimpa anggotanya yang dilakukan dengan cara keji menggunakan senjata tajam.

Selain korban jiwa, Satpol PP juga kehilangan 24 unit truk, 43 unit mobil Panther, 14 unit mobil KIA, 2 unit mobil komando, 2 unit mobil kijang, satu unit motor, 575 unit pakaian pengendalian massa dan tameng, serta dua unit HT.

Mengenai tuntutan pemecatan dirinya, Badjoeri mengaku bahwa ia akan berlapang dada jika tindakannya dianggap salah.

"Semua saya serahkan pada Gubernur," katanya.

Sedangkan untuk tuntutan pembubaran Satpol PP, Badjoeri menyarankan agar pemerintah pusat merevisi UU 32/2004 mengenai pemerintah daerah karena keberadaan Satpol PP dilindungi undang-undang untuk menciptakan ketertiban di daerah

Minggu, 04 April 2010

Pelanggaran Pancasila

  • Globalisasi adalah suatu proses tatanan masyarakat yang mendunia dan tidak mengenal batas wilayah.
  • Globalisasi pada hakikatnya adalah suatu proses dari gagasan yang dimunculkan, kemudian ditawarkan untuk diikuti oleh bangsa lain yang akhirnya sampai pada suatu titik kesepakatan bersama dan menjadi pedoman bersama bagi bangsa- bangsa di seluruh dunia
  • Menurut pendapat Krsna (Pengaruh Globalisasi Terhadap Pluralisme Kebudayaan Manusia di Negara Berkembang.internet.public jurnal.september 2005). Sebagai proses, globalisasi berlangsung melalui dua dimensi dalam interaksi antar bangsa, yaitu dimensi ruang dan waktu. Ruang makin dipersempit dan waktu makin dipersingkat dalam interaksi dan komunikasi pada skala dunia. Globalisasi berlangsung di semua bidang kehidupan seperti bidang ideologi, politik, ekonomi, sosial budaya, pertahanan keamanan dan lain- lain. Teknologi informasi dan komunikasi adalah faktor pendukung utama dalam globalisasi. Dewasa ini, perkembangan teknologi begitu cepat sehingga segala informasi dengan berbagai bentuk dan kepentingan dapat tersebar luas ke seluruh dunia.Oleh karena itu globalisasi tidak dapat kita hindari kehadirannya.

Kehadiran globalisasi tentunya membawa pengaruh bagi kehidupan suatu negara termasuk Indonesia. Pengaruh tersebut meliputi dua sisi yaitu pengaruh positif dan pengaruh negatif. Pengaruh globalisasi di berbagai bidang kehidupan seperti kehidupan politik, ekonomi, ideologi, sosial budaya dan lain- lain akan mempengaruhi nilai- nilai nasionalisme terhadap bangsa.

  • Pengaruh positif globalisasi terhadap nilai- nilai nasionalisme
    1. Dilihat dari globalisasi politik, pemerintahan dijalankan secara terbuka dan demokratis. Karena pemerintahan adalah bagian dari suatu negara, jika pemerintahan djalankan secara jujur, bersih dan dinamis tentunya akan mendapat tanggapan positif dari rakyat. Tanggapan positif tersebut berupa rasa nasionalisme terhadap negara menjadi meningkat.
    2. Dari aspek globalisasi ekonomi, terbukanya pasar internasional, meningkatkan kesempatan kerja dan meningkatkan devisa negara. Dengan adanya hal tersebut akan meningkatkan kehidupan ekonomi bangsa yang menunjang kehidupan nasional bangsa.
    3. Dari globalisasi sosial budaya kita dapat meniru pola berpikir yang baik seperti etos kerja yang tinggi dan disiplin dan Iptek dari bangsa lain yang sudah maju untuk meningkatkan kemajuan bangsa yang pada akhirnya memajukan bangsa dan akan mempertebal rasa nasionalisme kita terhadap bangsa.
  • Pengaruh negatif globalisasi terhadap nilai- nilai nasionalisme
    1. Globalisasi mampu meyakinkan masyarakat Indonesia bahwa liberalisme dapat membawa kemajuan dan kemakmuran. Sehingga tidak menutup kemungkinan berubah arah dari ideologi Pancasila ke ideologi liberalisme. Jika hal tesebut terjadi akibatnya rasa nasionalisme bangsa akan hilang
    2. Dari globalisasi aspek ekonomi, hilangnya rasa cinta terhadap produk dalam negeri karena banyaknya produk luar negeri (seperti Mc Donald, Coca Cola, Pizza Hut,dll.) membanjiri di Indonesia. Dengan hilangnya rasa cinta terhadap produk dalam negeri menunjukan gejala berkurangnya rasa nasionalisme masyarakat kita terhadap bangsa Indonesia.
    3. Mayarakat kita khususnya anak muda banyak yang lupa akan identitas diri sebagai bangsa Indonesia, karena gaya hidupnya cenderung meniru budaya barat yang oleh masyarakat dunia dianggap sebagai kiblat.
    4. Mengakibatkan adanya kesenjangan sosial yang tajam antara yang kaya dan miskin, karena adanya persaingan bebas dalam globalisasi ekonomi. Hal tersebut dapat menimbulkan pertentangan antara yang kaya dan miskin yang dapat mengganggu kehidupan nasional bangsa.
    5. Munculnya sikap individualisme yang menimbulkan ketidakpedulian antarperilaku sesama warga. Dengan adanya individualisme maka orang tidak akan peduli dengan kehidupan bangsa.

Pengaruh- pengaruh di atas memang tidak secara langsung berpengaruh terhadap nasionalisme. Akan tetapi secara keseluruhan dapat menimbulkan rasa nasionalisme terhadap bangsa menjadi berkurang atau hilang. Sebab globalisasi mampu membuka cakrawala masyarakat secara global. Apa yang di luar negeri dianggap baik memberi aspirasi kepada masyarakat kita untuk diterapkan di negara kita. Jika terjadi maka akan menimbulkan dilematis. Bila dipenuhi belum tentu sesuai di Indonesia. Bila tidak dipenuhi akan dianggap tidak aspiratif dan dapat bertindak anarkis sehingga mengganggu stabilitas nasional, ketahanan nasional bahkan persatuan dan kesatuan bangsa.

  • Pengaruh Globalisasi Terhadap Nilai Nasionalisme di Kalangan Generasi Muda

Arus globalisasi begitu cepat merasuk ke dalam masyarakat terutama di kalangan muda. Pengaruh globalisasi terhadap anak muda juga begitu kuat. Pengaruh globalisasi tersebut telah membuat banyak anak muda kita kehilangan kepribadian diri sebagai bangsa Indonesia. Hal ini ditunjukkan dengan gejala- gejala yang muncul dalam kehidupan sehari- hari anak muda sekarang.

Dari cara berpakaian banyak remaja- remaja kita yang berdandan seperti selebritis yang cenderung ke budaya Barat. Mereka menggunakan pakaian yang minim bahan yang memperlihatkan bagian tubuh yang seharusnya tidak kelihatan. Pada hal cara berpakaian tersebut jelas- jelas tidak sesuai dengan kebudayaan kita. Tak ketinggalan gaya rambut mereka dicat beraneka warna. Pendek kata orang lebih suka jika menjadi orang lain dengan cara menutupi identitasnya. Tidak banyak remaja yang mau melestarikan budaya bangsa dengan mengenakan pakaian yang sopan sesuai dengan kepribadian bangsa.

Teknologi internet merupakan teknologi yang memberikan informasi tanpa batas dan dapat diakses oleh siapa saja. Apa lagi bagi anak muda internet sudah menjadi santapan mereka sehari- hari. Jika digunakan secara semestinya tentu kita memperoleh manfaat yang berguna. Tetapi jika tidak, kita akan mendapat kerugian. Dan sekarang ini, banyak pelajar dan mahasiswa yang menggunakan tidak semestinya. Misal untuk membuka situs-situs porno. Bukan hanya internet saja, ada lagi pegangan wajib mereka yaitu handphone. Rasa sosial terhadap masyarakat menjadi tidak ada karena mereka lebih memilih sibuk dengan menggunakan handphone.

Dilihat dari sikap, banyak anak muda yang tingkah lakunya tidak kenal sopan santun dan cenderung cuek tidak ada rasa peduli terhadap lingkungan. Karena globalisasi menganut kebebasan dan keterbukaan sehingga mereka bertindak sesuka hati mereka. Contoh riilnya adanya geng motor anak muda yang melakukan tindakan kekerasan yang menganggu ketentraman dan kenyamanan masyarakat.

Jika pengaruh-pengaruh di atas dibiarkan, mau apa jadinya genersi muda tersebut? Moral generasi bangsa menjadi rusak, timbul tindakan anarkis antara golongan muda. Hubungannya dengan nilai nasionalisme akan berkurang karena tidak ada rasa cinta terhadap budaya bangsa sendiri dan rasa peduli terhadap masyarakat. Padahal generasi muda adalah penerus masa depan bangsa. Apa akibatnya jika penerus bangsa tidak memiliki rasa nasionalisme?

Berdasarkan analisa dan uraian di atas pengaruh negatif globalisasi lebih banyak daripada pengaruh positifnya. Oleh karena itu diperlukan langkah untuk mengantisipasi pengaruh negatif globalisasi terhadap nilai nasionalisme.

  • Antisipasi Pengaruh Negatif Globalisasi Terhadap Nilai Nasionalisme

Langkah- langkah untuk mengantisipasi dampak negatif globalisasi terhadap nilai- nilai nasionalisme antara lain yaitu :

  1. Menumbuhkan semangat nasionalisme yang tangguh, misal semangat mencintai produk dalam negeri.
  2. Menanamkan dan mengamalkan nilai- nilai Pancasila dengan sebaik- baiknya.
  3. Menanamkan dan melaksanakan ajaran agama dengan sebaik- baiknya.
  4. Mewujudkan supremasi hukum, menerapkan dan menegakkan hukum dalam arti sebenar- benarnya dan seadil- adilnya.
  5. Selektif terhadap pengaruh globalisasi di bidang politik, ideologi, ekonomi, sosial budaya bangsa.

Dengan adanya langkah- langkah antisipasi tersebut diharapkan mampu menangkis pengaruh globalisasi yang dapat mengubah nilai nasionalisme terhadap bangsa. Sehingga kita tidak akan kehilangan kepribadian bangsa.

AKhirnya.. Armani Minta Maaf atas "Lambang GARUDA"

0



Rumah mode terkemuka dari Italia, Armani, meminta maaf atas penggunaan gambar yang menyerupai burung Garuda Pancasila, lambang negara Indonesia. Hal tersebut menyusul kontroversi yang timbul sejak munculnya desain kaos dengan label "Stunned Eagle T-shirt" di website Armani Exchange (A|X)

"Masalah ini menjadi perhatian kami dan barang tersebut sudah ditarik dari website kami. Kami meminta maaf kalau ada pihak-pihak yang tersinggung akibat hal tersebut," ujar pernyataan Armani seperti dilansir Reuters, Rabu (27/1/2010).

Sebelumnya, kaus tersebut masuk dalam daftar barang koleksi Januari 2010 yang ditawarkan Armani. Namun, sejak Selasa kemarin sudah tidak dicantumkan lagi. Halaman tautan sebelumnya jika di-klik muncul pesan error dan barang yang dimaksud sudah tidak tersedia.

Meski demikian, kaus yang sama sampai saat ini masih dijual di situs Amazon.com. Jika A|X tadinya hanya membanderol kaus tersebut dengan harga diskon 29 dollar AS, di Amazon.com dijual 42 dollar AS.

Kaus tersebut mendapat sorotan kalangan pengguna Internet di Indonesia sejak Senin (25/1/2010). Pro kontra penggunaan lambang negara di kaus buatan Armani menyebar di forum online, blog, jejaring sosial Facebook, dan mikrobloging Twitter.

Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Patrialis Akbar juga menyatakan akan mempelajari kasus tersebut sebelum mengambil sikap. Garuda Pancasila sebagai lambang negara selama ini memang tidak boleh digunakan sembarangan dan diatur dalam Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2009 tentang Bendera, Bahasa, dan Lambang Negara serta Lagu Kebangsaan.




Rehabilitasi Sekolah Jadi Ajang Pungli


Warta Kota/Ichwan Chasani

Program rehabilitasi 48 gedung sekolah negeri di Jakarta dengan anggaran senilai Rp 48 miliar malah menjadi ajang pungutan liar bagi orangtua murid. Tidak ada anggaran yang dialokasikan untuk pindah sekolah sehingga biayanya dibebankan kepada orangtua yang memindahkan sementara anaknya ke sekolah lain.

Hal itu diungkapkan anggota Komisi E DPRD DKI Ichwan Jayadi, Kamis (28/1) di Jakarta. Ia menyatakan, biaya pemindahan ke sekolah penampung tidak dianggarkan APBD.

"Ujung-ujungnya orangtua murid lagi yang dipungut dan mereka menganggap ini pungutan liar karena seharusnya Dinas Pendidikan sudah memperhitungkan adanya biaya pindah. Nyatanya dinas tidak pernah mengusulkan biaya itu dalam satu paket meskipun kegiatan rehab total sekolah setiap tahun selalu ada," katanya.

Dalam kegiatan reses DPRD DKI beberapa waktu lalu Ichwan banyak menyerap keluhan orangtua murid soal pungutan di sekolah berkaitan dengan rehabilitasi sejumlah sekolah pada tahun 2009. Biaya pindah perabot sekolah ke tempat sekolah penampung sementara dibebankan ke orangtua dengan nilai bervariasi tergantung jarak tempuh dan berapa banyak barang yang diangkut.

Biaya pemindahan perabot SD lebih sedikit dibanding SMP dan SMA yang menelan biaya paling besar karena ada peralatan laboratorium dan sebagainya. Ongkos memindahkan perabot dan sewa gedung untuk menampung peralatan laboratorium maupun ruang kelas untuk proses belajar- mengajar, per siswa SMA mencapai Rp 300.000-500.000.

Kepala Dinas Pendidikan DKI Taufik Yudi Mulyanto mengakui, dalam penyusunan anggaran memang tidak terpikirkan adanya biaya mengungsi bagi sekolah yang direhab total. Selama ini biaya itu tidak dimasukkan dalam satu paket anggaran rehab total.

"Terima kasih untuk masukannya, kami akan carikan solusi masalah ini. Hanya sekarang memang kami belum menemukan solusi terbaik," katanya.

Menurut Taufik, yang lebih rawan adalah pemindahan siswa dan perabot SD dan SMP yang direhab karena tidak ada dana komite sekolah seperti halnya SMAN. Kebutuhan biaya pindah dan sewa tempat untuk proses belajar- mengajar atau menampung peralatan laboratorium yang dibebankan kepada orang tua murid akan lebih besar.

"Memang selama ini tidak ada pos anggaran pemda untuk pemindahan perabot dan lainnya bagi sekolah yang direhab total," tambahnya. Di samping itu, tidak ada biaya untuk kontrak gedung atau sekolah karena memang belum ada harga satuannya. Disdik masih kesulitan menetapkan parameter yang digunakan untuk mengajukan usulan anggaran sewa sekolah sementara. "Karena itu ke depan akan diusahakan semua biaya itu masuk dalam satu paket dalam anggaran rehab total per sekolah," tutur Taufik.

Ia menambahkan, karena situasinya darurat dan rehab bangunan sekolah harus dilaksanakan, maka perlu dicarikan solusi terbaik. "Biaya pindah dan sewa sekolah sementara ini akan kami ajukan dalam APBD perubahan nanti," katanya. (moe)

Wali Kota Nilai Berlebihan Sekolah DO Murid Karena Penghinaan di Facebook


Wali Kota Tanjungpinang, Provinsi Kepulauan Riau (Kepri), Suryatati A Manan, menilai tindakan sekolah yang mengeluarkan empat siswa karena telah menghina gurunya melalui situs jejaring sosial Facebook terlalu berlebihan.

"Pihak sekolah sepertinya terlalu berlebihan, anak-anak tersebut juga punya hak untuk belajar," kata Suryatati usai menghadiri perayaan Tahun Baru Imlek 2561 di Jalan Merdeka, Tanjungpinang, Minggu (14/2) dini hari.

Suryatati mengatakan, seharusnya anak-anak tersebut dibina terlebih dahulu sebelum ada tindakan terakhir yang dilakukan oleh pihak sekolah.
"Saya akan panggil Kepala Dinas Pendidikan Kota Tanjungpinang," kata Suryatati.

Sedangkan Gubernur Kepulauan Riau, Ismeth Abdullah yang dimintai tanggapannya mengaku belum mengetahui ada empat siswa-siswi di SMA 4 Kota Tanjungpinang yang dikeluarkan dari sekolah karena menghina seorang guru perempuan dengan kata-kata kotor melalui Facebook.

"Saya akan cek dulu, nanti saya akan panggil Wali Kota Tanjungpinang," ujarnya.

Sebelumnya, Kepala Dinas Pendidikan Kota Tanjungpinang, Ahadi, menilai tindakan sekolah mengembalikan empat siswanya kepada orangtua sudah sesuai aturan.

"Kami menilai tindakan yang diambil pihak sekolah sudah sesuai aturan, dan kami mendukung tindakan yang diambil pihak sekolah untuk mengembalikan siswa tersebut kepada orang tuanya," kata Ahadi.

Menurut Ahadi, empat orang siswa SMA 4 Tanjungpinang yang melakukan penghinaan terhadap seorang guru pelajaran keterampilan tersebut dinilai sudah berlebihan dengan melakukan posting di jejaring sosial Facebook.

"Mereka tidak tahu akibat tindakan mereka itu tersebar luas di dunia maya yang menyebabkan guru tersebut merasa terhina," katanya.

Ahadi mengatakan, dalam tata tertib sekolah sudah dijelaskan seluruh aturan-aturan yang berlaku dan sudah disepakati bersama pihak sekolah dengan orang tua siswa. "Seluruh guru juga sepakat untuk mengembalikan mereka kepada orangtuanya, karena mereka bukan sekali itu saja melakukan tindakan yang tidak pantas.
Kalau sekali mungkin masih diberikan teguran atau surat peringatan," katanya.

Tindakan yang diambil tersebut menurut dia juga sebagai pembelajaran kepada siswa, agar anak-anak didik tersebut tertib dan mempunyai sopan santun terhadap guru. "Kalau dibiarkan akan menjadi berbahaya," katanya.

Empat orang siswa kelas XI jurusan IPA yang dikembalikan kepada orang tua tersebut tersebut adalah MA, AN, AR dan YK.

Wakil Kepala Sekolah SMA 4 Tanjungpinang, Yose Rizal menyebutkan, kata-kata yang ditulis siswanya tersebut di Facebook sudah menyebut sesuatu yang sensitif bagi seorang perempuan. "Akibatnya guru yang bersangkutan juga tidak sanggup lagi untuk berhadapan dengan siswa itu," ujarnya. (Antara/ink)

Budaya Sebagai Landasan Menjadi Kota Kreatif


Kota kreatif, ruang kreatif, industri kreatif, ekonomi kreatif inilah yang kini sedang tren, setidaknya 10 tahun belakangan ini di kota-kota di seluruh dunia. Kreativitas yang berbasis budaya, termasuk budaya lokal, karena budaya dan nilai-nilai budaya merupakan aset dan penggerak bagi sebuah kota untuk menjadi lebih imajinatif.

Sumber-sumber budaya merupakan bahan mentah yang menggulirkan proses kreatif sehingga kebijakan publik tentang apapun hendaknya menggunakan pendekatan budaya. Demikian Charles Landry dalam The Creative City: A Toolkit For Urban Innovators.

Bicara soal strategi penggunaan budaya sebagai katalisator dan landasan pertumbuhan ekonomi, ada banyak kisah sukses dari negeri seberang. Inggris, misalnya, dengan beberapa kota yang pernah terbengkalai dan kemudian bangkit dan sukses menjadi kota kreatif. Newcastle, salah satunya.

Di tahun 2002, Newsweek menyebut Newcastle dan Gateshead sebagai salah satu dari delapan kota terkreatif dunia. Padahal di tahun 1980-an keduanya mengalami masa yang pahit, masa kejatuhan dari industri berat, pertambangan, pembangunan kapal, yang pernah jadi penyokong terbesar kota ini.

Kini, kerja sama Newcastle dan Gateshead menghasilkan kota yang menjadi tujuan untuk rekreasi dan tujuan budaya. Tahun 1992, Dewan Gateshead menerbitkan strategi "Urban Regeneration Through the Arts" dan untuk tahun-tahun berikutnya Gateshead melanjutkan strategi regenerasi budaya melalui proyek-proyek publik.

Sebuah jalur pedestrian antara Gateshead dan Newcastle pun dibangun, The Gateshead Millennium Bridge yang dibuka pada 2001 menjadikan ikon tersendiri bagi kota tersebut.

Yang tak kalah menarik adalah regenerasi Grainger Town. Sebuah kota bersejarah yang sempat ditinggalkan pada awal 1990-an dan kemudian hidup kembali dengan Grainger Town Project (1997-2003) yang merupakan program regenerasi heritage (pusaka budaya). Dalam buku UK Trade and Investment -Regeneration UK disebutkan, dari 640 bangunan di area seluas 35 hektar itu, 40 persennya adalah bangunan bersejarah.

Duapuluh tahun setelah area ini mulai luluh lantak, yaitu pada awal 1970-an, setengah dari bangunan bersejarah itu masuk dalam klasifikasi at risk -bangunan bersejarah yang sudah dalam kondisi parah. Restorasi bangunan milik pribadi pun segera dilakukan, bekerja sama dengan sektor swasta. Hasilnya 121 bangunan terselamatkan dan sudah digunakan kembali sebagai kantor, apartemen, ritel, dll. Revitalisasi Grainger Town berhasil menciptakan 1.500 pekerjaan baru, 280 bisnis baru, dan hampir 400 unit perumahan.

Kota Tua Jakarta dengan luas yang hampir 900 hektar barangkali memang terlalu optimis untuk sebuah revitalisasi. Sebuah pilot project di 30-50 hektar kawasan itu mungkin diperlukan. Tentunya dengan program yang bukan sekadar proyek. Sebuah revitalisasi serius yang melibatkan banyak pihak dan tak hanya kelompok atau orang-orang yang itu-itu saja.

Tentunya lagi, perlu rencana yang jelas dan terarah tentang, seperti apa "wajah" kawasan yang direvitalisasi itu nantinya, tanpa menafikkan budaya, peninggalan budaya yang sudah ada di situ. Bahkan, seyogyanya, budaya lokal jadi acuan untuk tinggal landas.


Di kutip dari kompas.com dan wartakota.com