BELUM lagi beroperasi penuh, Kanal Banjir Timur (KBT) telah dipenuhi sampah. Pulau sampah bermunculan di sepanjang aliran kanal tersebut terutama dari arah Kali Cipinang. Warga khawatir sampah akan membusuk dan menjadi sumber penyakit. Selain itu sampah yang menumpuk menimbulkan bau yang tidak sedap.
Zamri (47), warga Kampung Jembatan, Jatinegara, Jakarta Timur, yang tinggal di sisi utara KBT mengeluhkan banyaknya sampah hingga membentuk pulau di aliran KBT. "Kalau nggak ada yang menangani, kami takut sampah di KBT ini jadi sumber penyakit," katanya, Selasa (6/4).
Hal serupa diungkapkan Amir (47) warga lainnya. Ia mengatakan sejak sisi tanggul dibuka pada Februari lalu, sampah yang menumpuk di aliran KBT semakin banyak dan dibiarkan begitu saja. Beberapa warga berinisiatif membakar tumpukan sampah itu.
"Ini keterlaluan. Kita berinisiatif membakar sampah di aliran KBT sementara pemerintah tampaknya diam saja," katanya.
Pantauan Warta Kota, sampah yang menggunung sedikitnya terdapat di tiga titik KBT di Cipinang Besar Selatan. Plastik-plastik bekas, sisa-sisa makanan, limbah industri pabrik, bahkan kasur bekas terlihat masuk ke kanal tersebut dan tertahan membentuk pulau sampah. Sesekali tampak air kanal di dekat sampah menjadi hitam dan berbusa pertanda adanya limbah kimia di sana.
Kepala Balai Besar Waduk Sungai Ciliwung Cisadane (BBWSCC) Pitoyo Subandrio mengatakan, sampah di aliran KBT juga berasal dari masyarakat. Menurutnya kesadaran masyarakat untuk menjaga kebersihan dan kejernihan air kanal sangat kurang. "Banyak kita temukan warga sekitar KBT yang justru membuang dan melempar bungkusan sampah ke KBT," ucapnya.
Berdasarkan pengamatan, sampah di kawasan Cipinang Besar Selatan ini paling banyak dibandingkan di empat kali lainnya yang mengalir ke KBT.
Pitoyo menuturkan sampah tersebut bukan hanya dari Jakarta, tetapi juga dari daerah lain. Sampah terbawa aliran lima kali yang mengalir ke KBT yaitu Kali Cipinang, Sunter, Buaran, Jatikramat, dan Kali Cakung.
Sementara itu Wakil Gubernur DKI Prijanto, mengatakan, pihaknya akan membentuk lembaga khusus yang bertanggung jawab dalam perawatan dan penanganan sampah di aliran KBT. "Untuk pemeliharaan dan pengelolaan sampah di KBT, akan dibentuk lembaga yang bertanggung jawab merawat kanal itu khusus untuk mengatasi sampah," ujarnya seusai rapat kerja dengan tim Panitia Pengadaan Tanah (P2T) Jakarta Timur di Kantor Wali Kota Jakarta Timur
Tidak ada komentar:
Posting Komentar